IMPLEMENTATION OF PERDA NUMBER 9 YEAR 2011 REGENCY OF NORTH BARITO CONCERNING RETRIBUTION FOR BUSINESS SERVICES TO REGIONAL PORTS MANAGED BY UPT DERMAGA MUARA TEWEH
Keywords:
Implementation, Regional Regulations, Port Service Business Service Fees.Abstract
Ports play an important role in stimulating the growth of economic, trade and industrial activities from their areas of influence. However, the port does not create these activities, but only serves the growth and development of these activities. On this basis it can be said that the port as one of the transportation infrastructure, can generate economic activity in a region because it is part of the chain of transportation and logistics systems. Good management of the port is needed so that the results obtained are effective and efficient, the management is regulated by several policies in the form of Laws, Government Regulations, Ministerial Regulations and Regional Regulations, especially in the North Barito Regency area, precisely in Muara Teweh City, there is a port that managed by the Regional Government, namely through the Department of Transportation of North Barito Regency, the Technical Implementation Unit (UPT) of Muara Teweh Pier.TThe purpose of this research is to determine the implementation of Regional Regulation No. 9 of 2011 on North Barito Regency regarding Business Service Fees, especially Port Services at Regional Ports Managed by UPT Dermaga Muara Teweh and analyze the factors that influence the implementation of these regional policies.The research method uses a qualitative approach,This study analyzes the extent of the implementation of regional policies, in this case Regional Regulation No. 9 of 2011 on North Barito Regency regarding Business Service Fees, Especially Port Services at Regional Ports managed by UPT Dermaga Muara Teweh and the factors that influence it.. The results of the study show that the implementation ofRegional Regulation Number 9 Year 2011 North Barito Regency regarding Business Service Fees, especially Port Services at Regional Ports Managed by UPT Dermaga Muara Teweh is not yet optimal, this can be seen by the achievement of retribution according to data that tends to decrease which is influenced by several factors, namely: Information Submission, Resources, Implementing Mental, and Structure and Procedure.
References
Aditio, R. (2021). Prosedur Bongkar Muat Kendaraan di Dermaga 1 Air Putih Oleh Pt Jembatan Nusantara Cabang Bengkalis (Doctoral dissertation, Politeknik Negeri Bengkalis).
Al Hafis, R. I., & Hakim, A. (2014). Sumber Daya Pengelola Transportasi Publik Perkotaan: Studi Bus Trans Metro Pekan Baru. Reformasi, 4(1).
Amboro, F. Y. P., & Persyadayani, L. (2021). Efektivitas Pelaksanaan Pengawasan Metrologi Legal Terhadap Peningkatan Retribusi Daerah di Kota Tanjungpinang. Journal of Law and Policy Transformation, 6(1), 120-139.
Aspan, H., Fadlan, F., & Chikita, E. A. (2020). Perjanjian Pengangkutan Barang Loose Cargo Pada Perusahaan Kapal Bongkar Muat. Soumatera Law Review, 2(2), 322-334.
Dewi, S. (2018). Implementasi Kebijakan Perpolisian Masyarakat (POLMAS) sebagai Good Governance (Di Wilayah Kepolisian Kota Bandung) (Doctoral dissertation, UIN Sunan Gunung Djati Bandung).
Fitri, F. (2019). Analisis Dampak Keberadaan Pelabuhan Belawan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Belawan I Kecamatan Medan Belawan (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara).
Gultom, E. (2017). Pelabuhan Indonesia sebagai Penyumbang Devisa Negara dalam Perspektif Hukum Bisnis. Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 19(3), 419-444.
Handoyo, R. F. (2015). Pembangunan Pelabuhan Teluk Lamong Di Kawasan Strategis Provinsi Jawa Timur Di Kota Surabaya (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).
Husen, A., & Baranyanan, A. S. (2021). Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Pelabuhan, Infrastruktur Jalan Dan Infrastruktur Jembatan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Maluku Utara. Poros Ekonomi, 10(1).
Indonesia, P. R. (2016). Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 69 tahun 2001 tentang kepelabuhanan. Tersedia pada http://pkps. bappenas. go. id/dokumen/uu/Uu% 20Sektor/Pelayaran/PP, 2061.
Karunia, L., Dhany, I., & Pambudi, A. I. (2019). Optimalisasi Peran Industri Jasa Maritim Melalui Peningkatan Armada Pelayaran Nasional Dan Pelabuhan Dalam Rangka Mempertahankan Persatuan Dan Kesatuan Bangsa. Journal of Public Policy and Applied Administration, 1(2).
Kesek, V. P., & Pakasi, C. B. (2017). Identifikasi Aktivitas Perekonomian Masyarakat Sekitar Pelabuhan Amurang. AGRI-SOSIOEKONOMI, 13(1A), 33-40.
Lubis, Y. A. (2014). Studi Tentang Aktivitas Ekonomi Masyarakat Pesisir Pantai Pelabuhan. JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA (Journal of Governance and Political Social UMA), 2(2), 133-140.
Nampira, A. R., Jainuri, J., & Yumitro, G. (2018). Kebijakan Pemerintah Dalam Pembangunan Transportasi Di Daerah Perbatasan (Studi Tentang Pembangunan Dan Pengoperasian Pelabuhan Di Kecamatan Alor Barat Laut Kabupaten Alor-NTT). LOGOS (Journal of Local Government Issues).
Peraturan Bupati Barito Utara Nomor 50 Tahun 2017 Tentang Perubahan Tarif Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah di Pelabuhan, Retribusi Terminal dan Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan pada Peraturan Daerah Kabupaten Barito Utara Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Usaha.
Peraturan Daerah Kabupaten Barito Utara Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Usaha.
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: PM 51 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2009 Tentang Kepelabuhanan.
Perhubungan, D. (2002). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 54 tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut.
Pusparani, R., Kilkoda, M. R., & Pirasou, A. (2021). Pelabuhan-Pelabuhan Tradisional Di Pulau Ambon Dan Eksistensinya Bagi Masyarakat Maluku. Lani: Jurnal Kajian Ilmu Sejarah dan Budaya, 2(2), 76-91.
Putra, A. A., & Djalante, S. (2016). Pengembangan Infrastruktur Pelabuhan Dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan. Jurnal Ilmiah Media Engineering, 6(1).
Rizki, K., Narzif, N., & Dwi, A. P. (2021). Pelaksanaan Dwelling Time Di Pelabuhan Teluk Bayur Ditinjau Dari Konvensi Hamburg Rules 1978 (Doctoral dissertation, Universitas Bung Hatta).
Setiawan, H., & Putro, T. S. (2013). Optimalisasi fungsi inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah. Jurnal Kebijakan Publik, 4(2), 129-134.
Sholeh, M. S. (2020). Pelayanan Clearance In Dan Clearance Out Mv. Kartinibaruna Voy. 01 oleh Perusahaan Keagenan Pt. Pelayaran Bahtera Adhiguna Cabang Merak Banten Di Jetty Pltu Suralaya. Karya Tulis.
Silvani, S., & Amin, R. M. (2016). Implementasi Perda Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa USAha Pelayanan Pelabuhan di Kabupaten Kepulauan Meranti (Doctoral dissertation, Riau University).
Suhartanti, P. D., & Darmono, N. (2017, January). Studi Penentuan Pelabuhan Utama Ekspor Ikan Tuna di Aceh. In Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Unsyiah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.
