THE AUTHORITY OF THE CONSTITUTIONAL COURT TO DECIDE ON THE DISSOLUTION OF POLITICAL PARTIES
Keywords:
Constitutional Court, constitutional justice, Dissolution of Political Parties, Legal Standing, Substantive DemocracyAbstract
The Constitutional Court (MK) has the constitutional authority to decide on the dissolution of political parties as stipulated in Article 24C paragraph (1) of the 1945 Constitution and Law Number 24 of 2003 concerning the Constitutional Court. However, to date, this authority has never been exercised due to limited legal standing, which is only granted to the government as the applicant. This condition creates an imbalance between the constitutional ideals that place the people as the holders of supreme sovereignty and exclusive and elitist legal practices. This study uses a normative juridical approach with a descriptive-analytical nature and a prescriptive research type. Primary and secondary legal materials are analyzed qualitatively to examine the urgency of expanding legal standing in the dissolution of political parties as an effort to strengthen substantive democracy in Indonesia. The results of the study indicate that restrictions on legal standing are contrary to the principles of the rule of law, constitutional justice, and public participation. Through a multi-access legal standing model involving the government, independent institutions, and civil society, the authority to disband political parties can be exercised more objectively, transparently, and democratically. Legal reformulation of Article 68 paragraph (1) of the Constitutional Court Law and PMK Number 12 of 2008 is an urgent need to realize a participatory and just legal system. Thus, expanding legal standing is a strategic step in building a substantive, participatory, and integral constitutional democracy in Indonesia.
References
Antoni Putra. (2025). Kewenangan Mahkamah Konstitusi Memutus Pembubaran Partai Politik sebagai Upaya dalam Pembangunan Demokrasi Indonesia [Disertasi]. Universitas Lambung Mangkurat.
Arifah, Y. N., Fitria, S., & Lestari, A. (2024). Partisipasi Publik dalam Reformasi Hukum Politik di Indonesia. Jurnal Demokrasi Konstitusional, 10(1), 55–72.
Asshiddiqie, J. (2006). Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta: Konstitusi Press.
Asshiddiqie, J. (2006). Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jakarta: Konstitusi Press.
Azhary. (1995). Negara Hukum Indonesia: Analisis Yuridis Normatif tentang Unsur-unsurnya. Jakarta: UI Press.
Badan Pusat Statistik (BPS). (2023). Indeks Demokrasi Indonesia 2023. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Bundesverfassungsgericht. (2018). Basic Law of the Federal Republic of Germany (Grundgesetz). Berlin: Federal Constitutional Court of Germany.
Dahl, R. A. (1989). Democracy and Its Critics. New Haven: Yale University Press.
Fauzi, M., & Rahayu, S. (2020). Kewenangan Mahkamah Konstitusi dalam Pembubaran Partai Politik di Indonesia. Jurnal Konstitusi Indonesia, 15(1), 45–59.
Hadjon, P. M. (1987). Administrasi dan Kewenangan. Surabaya: Fakultas Hukum Universitas Airlangga.
Huntington, S. P. (1991). The Third Wave: Democratization in the Late Twentieth Century. Norman: University of Oklahoma Press.
Juwita, L. (2019). Partai Politik dan Indeks Demokrasi Indonesia. Jurnal Demokrasi dan Pembangunan, 13(2), 121–134.
Kelsen, H. (1973). Pure Theory of Law (M. Knight, Trans.). Berkeley: University of California Press.
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. (2008). Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 12 Tahun 2008 tentang Tata Cara Beracara dalam Pembubaran Partai Politik. Jakarta: Sekretariat Jenderal MK.
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. (2021). Laporan Tahunan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Tahun 2021. Jakarta: Sekretariat Jenderal MK.
Marzuki, P. M. (2014). Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Masyhur, F. (2019). Mahkamah Konstitusi dan Dinamika Demokrasi di Indonesia. Jurnal Hukum dan Konstitusi, 7(2), 101–120.
Nasution, A. (2018). Hukum Tata Negara Indonesia: Prinsip-prinsip Konstitusional dan Kelembagaan Negara. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Przeworski, A. (1999). Minimalist Conception of Democracy: A Defense. In I. Shapiro & C. Hacker-Cordón (Eds.), Democracy’s Value (pp. 23–55). Cambridge: Cambridge University Press.
Rahardjo, S. (2000). Ilmu Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Rahman, M. (2020). Dinamika Demokrasi dan Partisipasi Politik dalam Era Reformasi. Jurnal Politik dan Hukum Indonesia, 7(2), 101–118.
Saragih, R. (2020). Supremasi Konstitusi dalam Negara Demokrasi: Tinjauan terhadap Peran Mahkamah Konstitusi. Jurnal Hukum dan Ketatanegaraan, 15(3), 221–237.
Setiawan, H. (2019). Fungsi Partai Politik dalam Sistem Demokrasi Indonesia. Jurnal Hukum dan Pembangunan, 49(3), 327–345.
Sulardi, D. (2018). Pembubaran Partai Politik dan Perlindungan Demokrasi: Studi Komparatif antara Indonesia dan Turki. Jurnal Konstitusi dan Hukum Internasional, 10(1), 31–49.
Suny, I. (2017). Kekuasaan Kehakiman dan Peradilan Konstitusi di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
Thalib, H. (2016). Partisipasi Masyarakat dalam Pembentukan Kebijakan Publik. Jurnal Ilmu Hukum dan Pembangunan, 45(2), 141–158.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi.
Wignjosoebroto, S. (2018). Hukum: Paradigma, Metode, dan Dinamika Masalahnya. Jakarta: Elsam.
Zulkarnaen, D. (2020). Prinsip Supremasi Hukum dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia. Jurnal Konstitusi dan Hukum Nasional, 11(1), 33–49.
